Golput Ya . . . ???

Golput adalah singkatan dari kata “GOLONGAN PUTIH”.
Siapa sih yang dimaksud Golput ini ?
Mungkin sekelompok orang yang sangat taat kepada Tuhan hingga ahtinya putih bresih tidak ada noda sama sekali…?
Ato mungkin kumpulan orang yang selalu memakai pakaian serba berwarna putih … ?
yang mana ya ..?????

eh..Ternyata yang dimaksud Golput adalah sekumpulan orang yang tidak mau menyalurkan hak pilihnya dalam sebuah pemilu, alias tidak berpihak kepada salah satu partai ataupun kandidat pemilihan.

Sekilas ketika kita saling berdiskusi dengan sesama teman atau siapa sajalah tentang “GOLPUT” ini, seolah olah syah-syah saja.
Dengan banyaknya pilihan yang dari masing-masing pilihan tidak ada sama sekali yang dapat dilihat dan diperhitungkan (dengan kata lain tidak ada yang dapat mewakili dan memperjuangkan kepentingan kita).
Apa memang seharusnya demikian ya ???

Ada analogi sederhana tentang hak (atau mungkin bisa jadi kewajiban) kita tentang masalah pilih memilih ini.

Dalam sebuah komunitas masyarakat akan diadakan pemilihan pimpinan dengan pemilihan langsung, taruhlah pemilihan ketua RT.
Disini ada 2 kandidat yang masing-masing mempunyai masa pendukung sendiri.
Kandidat pertama adalah seorang yang sangat sangat lugu (Bodoh bin goblok kali ya….he he he) dan memang tanpa ilmu ketika melakukan sesuatu. Kandidat ini mempunyai masa sepertiga dari keseluruhan masyarakat pemilih, dan tentunya dari komunitas lugu juga.
Sedang kandidat yang kedua ini adalah dari kelompok LoeGu, sudah bisa ditebak bahwa pola pikirnya pasti LoeGu juga.
Bingung ya,..? apa sih LoeGu itu.
Itu tuh, seseorang yang punya anggapan bahwa “Loe, Loe & Gua, Gua”
(persetan dengan urusan Loe yang penting Gua happy…!!!!, gituuu).
Kelompok kedua ini punya pengikut hampir sama dengan yang pertama hanya lebih banyak sedikit.

Coba kita buat hitungan angka aja biar lebih gampang menganalisanya.
Jumlah masyarakat pemilih sebanyak 100 orang. Jumlah kandidat pemilihan ada 2 orang.
Dari kelompok lugu selain kandidat terdata sebanyak 33 orang.
Dari kelompok LoeGu diluar kandidat ternyata berjumlah sebanyak 35 orang.
Dari sini kita bisa hitung jumlah pemilih selain dari kandidat dan dua kelompok tersebut, yaitu sebesar (100 orang dikurang 2 orang kandidat dan dikurang 33 orang dari kelompok lugu serta dikurang 35 orang dari kelompok LoeGu.
Jadi 100-(2+33+35) = 100-70 = 30 orang pemilih bebas.

Dan 30 pemilih ini adalah orang-orang yang mempunyai kapasitas ilmu yang cukup dalam bertindak, serta punya hati nurani dan menghargai sesama manusia cuman sayang tidak ditampung dalam sebuah wadah tersendiri.

ke 30 orang yang netral ini tentunya akan sangat bingung, ketika mau memunculkan calon sudah barang tentu pasti kalah karena hanya 30 orang. Memilih salah satu dari dua kandidat ? kok gak ada yang pas ya..? so..???? harus gimana…?

Memilih kandidat pertama..?
Mau jadi apa tatanan RT kita ini nantinya, wong yang memimpin orang yang tidak punya kapasitas dan ilmu dalam memimpin rakyat.

Pilihan jatuh ke kandidat ke 2 ..?
Pasti hancur dah kita, karena pemimpinya nanti pasti memeras rakyat demi kekayaannya sendiri.

Maka terpikirlah oleh mereka untuk tidak memilih salah satu dari dua kandidat tersebut.
tarohlah dari ke 30 orang yang netral tersebut semua GOLPUT, anda sudah bisa tebak apa yang akan terjadi dan siapa yang akan terpilih jadi ketua RT di kampung tersebut. Dengan diamnya ke 30 orang tersebut maka sudah bisa dipastikan kelanjutan dari pemerintahan RT akan dipimpin oleh ketua yang selalu memikirkan dirinya sendiri, masalah rakyat ???(No way lah yauu….) yang penting Gua dapat keuntungan.

pilihan sulit ….???

mohon pendapat bila posisi anda sebagai seorang yang ada diantara ke 30 orang yang netral tadi.

~ oleh badmunir pada Juli 14, 2008.

Tinggalkan komentar